Sebuah Pesan untuk Kelas 9


Demi cintaku pada kalian, aku ingin berpesan.

Siapkan dirimu, bangun kesadaranmu, bahwa kesuksesan itu tidak datang “ujug-ujug”. Ia datang dengan perjuangan dan dengan ikhtiar/usaha.

Ada ikhtiar lahir dan ikhtiar batin.

Kalian belajar, mengikuti pelajaran di kelas, mengikuti pengayaan (les), dan belajar sendiri di rumah, adalah bentuk ikhtiar (usaha) lahir.

Usaha lahir harus dibarengi juga dengan usaha batin.

Usaha batin contohnya do’a, memohon pertolongan allah swt, lebih mendekatkan diri kepada allah dengan beribadah, shalat dan mengikuti majlis zikir (istighosah). Jangan sampai kalian meninggalkan shalat. Karena pertolongan allah bersama dengan hambanya yang bertakwa.

Akan lebih baik lagi jika dibarengi dengan ibadah sunah, seperti shalat malam, dan berpuasa sunnah.

Ingat, kalian sudah kelas 9. Kelas yang sangat menentukan.

Kelas 9 bukan kelas yang terakhir, tapi ia adalah gerbang pertama untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Kalian tidak akan bisa menapaki jenjang pendidikan berikutnya tanpa lolos dari “jebakan-jebakan” yang dihadapi di kelas 9. Mau tidak mau, kalian harus menghadapi tantangan itu. Ada uts, us, ujian madrasah, ujian praktek, try out-try out dan sebagai punjcaknya adalah ujian nasional (un).

Buktikan bahwa kalian adalah anak yang bisa dibanggakan. Orang tuamu, guru-gurumu, dan saudara-saudaramu sangat mendukungmu untuk menjadi orang yang sukses.

Kalian adalah kebanggaan orang tua, harapan orang tua, dan juga harapan orang-orang yang menyayangi kalian. Jangan kecewakan mereka.

Buktikan bahwa kalian mampu menghadapi tantangan itu dengan hasil yang memuaskan.

Katakan pada dirimu: “Aku pasti bisa”.

Katakan pada orang tuamu: “Pak, Bu, aku dapat memenuhi harapanmu”.

Buktikan pada guru-gurumu: “Kami adalah murid yang mampu mewujudkan saran dan nasihatnya”.

Anak-anakku kelas 9.

Kalian pasti tahu yang namanya kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu, ia adalah seekor ulat. Karena cita-citanya yang tinggi, ulat itu kemudian tirakat, bertapa, prihatin, berpuasa, mengekang nafsunya, jadilah ia kepompong.

Setelah cukup waktu, ia berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik dan kemudian terbang menjelajah keindahan dan kesegaran alam.

Jika kalian ingin menikmati keindahan dan keberhasilan masa depan, maka kalian harus berani menjadi kepompong. Jadi kepompong….? Bukan. Bukan itu maksudnya. Tapi kalian harus mengambil pelajaran dari kepompong. Kalian harus memanfaatkan waktu untuk belajar, belajar dan belajar.

Kalian harus bisa “meng-enyahkan”, meninggalkan, menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar kalian.

Tidak lama. Cuma 3 bulan ini. Jangan sampai wkatu yang sebentar ini menjadi sebab kegagalan kalian.

Ingat, kalian sudah belajar di madrasah ini sejak 2,5 tahun yang lalu. Waktu yang lama jika dibanding dengan 3 bulan ke depan.

Karenanya. Manfaatkan waktu kalian untuk membuktikan bahwa kalian patut dibanggakan.

Semoga Allah swt senantiasa membimbing kita pada jalan yang diridloi. Aamiin.

Tinggalkan komentar