Pendahuluan
Di dalam KTSP, struktur kurikulum yang dikembangkan mencakup tiga komponen, yaitu (1) mata pelajaran; (2) muatan lokal; dan (3) pengembangan diri. Komponen pengembangan diri merupakan hal yang relatif baru dan berlaku untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya tidak ditemui istilah ini, yang ada adalah istilah bimbingan dan konseling. Sebagai sesuatu yang relatif baru, kehadirannya menarik untuk dipertanyakan. Apa hakikat pengembangan diri itu? Bagaimana implementasinya? Tulisan ini memaparkan arti peting pengembangan diri khususnya di madrasah.
Hakikat Pengembangan Diri
Dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan, istilah pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau pengembangan jati diri. Meskipun sebetulnya istilah diri (self) tidak sepenuhnya identik dengan kepribadian (personality). Istilah diri dalam bahasa psikologi disebut pula sebagai aku, ego atau self yang merupakan salah satu aspek sekaligus inti dari kepribadian, yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan, dan cita-cita, baik yang disadari atau pun yang tidak disadari. Aku yang disadari oleh individu bisa disebut self picture (gambaran diri), sedangkan aku yang tidak disadari disebut unconscious aspect of the self (aku tak sadar). Baca lebih lanjut →
-7.312805
109.381811