Pendidikan Multikultural di Madrasah


Nilai-nilai Pendidikan Multikultural

khazanah klasikMultikultural dapat diartikan sebagai keragaman budaya, meskipun ada tiga istilah lain yang biasanya digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang mempunyai keberagaman, baik agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas (plurality), keragaman (diversity) dan multikultural (multicultural). Pada dasarnya ketiga istilah tersebut mengacu pada satu hal yang sama, yaitu “ketidaktunggalan”, namun secara konseptual memiliki perbedaan diantara ketiga istilah tersebut. Pluralitas merepresentasikan adanya kemajemukan, lebih dari itu multikultural memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaan itu mereka tetap sama diruang publik[1].

Baca lebih lanjut

Akhlak dalam Bingkai Ibadah; Nilai Etika Haji dalam Membangun Etos Kerja


hajiPENDAHULUAN

Secara bahasa, haji artinya menyengaja, sedangkan secara istilah haji adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan sengaja, dengan cara mengunjungi Baitullah dengan niat mengharap ridho Allah dengan melaksanakan syarat dan rukun tertentu.

Ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima yang difardhukan bagi setiap muslim yang mampu sebanyak satu kali dalam seumur hidup. Oleh karena itu, ibadah Haji bagi pribadi muslim adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan jika telah mencapai syarat “istitha’ah”.

PERINTAH HAJI

Adapun perintah haji disyariatkan sesuai dengan Firman Allah Swt:

Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS. Al Hajj /22: 27) Baca lebih lanjut

ARTI PENTING PENGEMBANGAN DIRI DI MADRASAH


adsdPendahuluan

Di dalam KTSP, struktur kurikulum yang dikembangkan mencakup tiga komponen, yaitu (1) mata pelajaran; (2) muatan lokal; dan (3) pengembangan diri. Komponen pengembangan diri merupakan hal yang relatif baru dan berlaku untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya tidak ditemui istilah ini, yang ada adalah istilah bimbingan dan konseling. Sebagai sesuatu yang relatif baru, kehadirannya menarik untuk dipertanyakan. Apa hakikat pengembangan diri itu? Bagaimana implementasinya? Tulisan ini memaparkan arti peting pengembangan diri khususnya di madrasah.

Hakikat Pengembangan Diri

Dalam literatur pendidikan, khususnya psikologi pendidikan, istilah pengembangan diri dapat disamakan dengan istilah pengembangan kepribadian atau pengembangan jati diri. Meskipun sebetulnya istilah diri (self) tidak sepenuhnya identik dengan kepribadian (personality). Istilah diri dalam bahasa psikologi disebut pula sebagai aku, ego atau self yang merupakan salah satu aspek sekaligus inti dari kepribadian, yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan, dan cita-cita, baik yang disadari atau pun yang tidak disadari. Aku yang disadari oleh individu bisa disebut self picture (gambaran diri), sedangkan aku yang tidak disadari disebut unconscious aspect of the self (aku tak sadar). Baca lebih lanjut

Pergeseran Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia


matakacaPENDAHULUAN

Eksistensi pendidikan Islam di Indonesia adalah suatu kenyataan yang sudah berlangsung sangat panjang dan sudah memasyarakat. Pada masa penjajahan Belanda dan penduduk Jepang, pendidikan diselenggarakan oleh masyarakat sendiri dengan mendirikan pesantren, sekolah dan tempat latihan-latihan lain. Setelah merdeka, pendidikan Islam dengan cirri khasnya madrasah dan pesantren mulai mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah Republik di Indonesia.

Pemerintahan pada masa orde lama yang dimaksudkan kepada rentang waktu 1945 sampai dengan 1965 diberi tugas oleh UUD 1945 untuk mengusahakan agar terbentuknya suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang bersifat nasional. Oleh karena itu, pastilah sejarah mencatat bagaimana pemerintah orde lama memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan Islam. Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat hingga akhirnya dapat menjiwai kehidupan bangsa dan negara. Baca lebih lanjut

Metodologi Interpretasi (Teori Sosial Kritis tentang Relasi Ideologi dan Komunikasi Massa)


Tulisan ini merupakan tugas kuliah dan merupakan rangkuman dari sebuah buku.

 A.     Pendahuluan

Secara bahasa, interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu objek (karya seni, ujaran, dll) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasilnya.

Suatu interpretasi dapat merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol spesifik. Informasi itu dapat berupa lisan, tulisan, gambar, matematika, atau berbagai bentuk bahasa lainnya. Makna yang kompleks dapat timbul sewaktu penafsir baik secara sadar ataupun tidak melakukan rujukan silang terhadap suatu objek dengan menempatkannya pada kerangka pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Baca lebih lanjut